PUBLICATIONS

Sebagai seorang Arsitek yang dikenal dengan beragam penghargaan dan pembicara internasional, Samuel A. Budiono, M.Arch, BSAS, IAI sebagai Founder/President SAMUEL A. BUDIONO & ASSOCIATES juga menjalankan passion-nya terhadap musik. Ia pun berprofesi sebagai komposer musik dan pemain piano beraliran jazz. Samuel berhasil merealisasikan karya arsitektur seperti sebuah melodi musik yang diselaraskan dengan irama bentuk dan harmoni lingkungan. Perpaduan itu terbukti menghasilkan karya-karya yang indah. Melalui karyanya, ia meraih sederet penghargaanseperti World Architecture Awards 2015, HDII Award 2015 & 2012, People’s Choice Award Inside Festival of Interiors 2011 di Barcelona, World Architecture Awards 2009, SIA-Getz Architecture Prize 2008 for Emergent Architecture in Asia, dan Cityscape Architectural Review Awards 2007 di Dubai.

Menurut Samuel, apa yang sudah ia raih dan dapatkan membuatnya semakin bersyukur, tidak menjadi cepat puas, dan tidak merubah dirinya sedikitpun. Sebaliknya, ia merasa tertantang untuk menjadi lebih baik lagi dari masa ke masa. “Dari situ saya belajar untuk tidak statis, terus berimprovisasi dan belajar banyak hal baru untuk memperkaya pengetahuan. Semua hal tersebut memacu saya untuk menggali lagi apa yang bisa saya lakukan, inovasi apa yang bisa saya temukan lagi, terobosan apa yang harus saya ciptakan lagi, dan banyak lainnya” jelas Samuel.

Selain berprofesi sebagai seorang Arsitek, Samuel juga memiliki ketertarikan yang sangat mendalam terhadap musik. Musik merupakan passion terbesarnya dan tentu saja memiliki peran penting dalam setiap sudut kehidupannya. Ketika ditanya sejauh mana music mempengaruhinya dalam berkarya, Samuel pun menjelaskan “Musik adalah passion saya. Saya melakukannya dengan natural, just let it flow. Arsitektur dan musik saling mengisi antara satu dengan lainnya. Musik memiliki melody, harmony, dan rhythm sama seperti arsitektur memiliki shape, untiy, dan module. Proses menggubah arsitektur bagi saya sama seperti proses merancang musik.”

Menurut Samuel, arsitektur adalah sesuatu yang hidup. Penyampaiannya berupa pesan yang hakiki serta mengandung makna mendalam dari ekspresi arsitektur yang diciptakan. “My creations always tells a story” ungkapnya. Desain arsitektur tidak hanya sebatas bentuk bangunan atau gedung saja, namun Samuel ingin karya arsitekturnya dapat bercerita, berdialog, bernyanyi, dan berdansa dengan audience yang menikmatinya. “Saya juga selalu menginginkan desain yang saya buat menjadi timeless, tidak terpengaruh oleh tren, musim, atau perputaran zaman. It is architecture that enriches people’s lives over a long period of time,” ungkap Samuel lagi.

Samuel juga mengungkapkan kepeduliannya akan kota Jakarta yang lambat laun semakin banyak gedung pencakar langit. “Di negara-negara maju, semakin pesat perkembangannya, semakin banyak dan tinggi apresiasi yang diberikan masyarakatnya untuk seni dan budaya. Saat ini Jakarta masih belum memiliki performing art centre atau cultural centre yang memadai. Singapura memiliki Esplanade, Australia memiliki Sydney Opera House, dan Amerika memiliki Walt Disney Concert Hall. Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan nilai seni tinggi sudah seharusnya memiliki bangunan dengan arsitektur ikonik yang dapat dibanggakan.”

Sebagai seorang Arsitek dengan segudang pengalaman, Samuel melihat dewasa ini memang sedang marak akan green design atau arsitektur yang ramah lingkungan, namun banyak yang latah dalam menyikapi hal ini. Konsep hijau harus memikirkan relasi yang kuat dengan alam, teknologi yang diterapkant termasuk faktor pendukung yang diperhitungkan dengan seksama. Disamping itu, unsur estetika dan kaidah-kaidah desain harus tetap dipertahankan untuk menghasilkan arsitektur yang sustainable.